Monday, December 3, 2012

My Dreams




Waktu SD

ibu guru  : Imam, coba tuliskan apa cita-cita kamu kalau kamu sudah besar nanti yaaa,,
Aku       : (*menulis "TENTARA")
Ibu Guru: Wah bagus sekali cita-cita kamu imam, semoga tercapai suatu saat nanti yaa...
Aku       : (*Senyum)




Waktu SMP

Temem ku   : Mam, Cita-cita kamu besok si apa kalau sudah besar?
Aku            : Aku pengen jadi Jendral :D (*sambil Ketawa) (*Dan sejak itu aku dipanggil "Jendrale" sama     temen-temen)




Waktu SMA

Adik kelas  : Kakak, Jadi dewan galak banget, mau jadi tentara ya besok???
Aku            : Amiiin, itu memang Cita-citaku dek :D 








Sekarang...............



Dosen Manajemen : Imam, kdepan bagaimana kamu
me menej masa depanmu, apa yang ingin kamu raih di masa depanmu?
Aku                       : Saya Ingin Pergi ke luar negri dengan usaha saya sendiri bu, saya ingin ke Manchester Inggris, Saya ingin ke Old Traffod, Saya Pasti Bisa mencapainya dengan usaha saya ini bu :D






Ada penurunan minat dan keinginan dalam menentukan cita-cita setiap orang, pada saat TK, ingin menjadi power rangers, Pada saat SD ingin Jadi Presiden, Saat SMP ingin jadi dokter, Saat SMA, ingin jadi manager, saat Kuliah, malah berharap bisa mendapatkan pekerjaan saja sudah untung. hehehehehe

Penurunan cita-cita seperti yang di contohkan diatas mungkin gambaran dari sebuah peningkatan daya pikir realistis seseorang setelah usia nya bertambah, wawasan bertambah, atau pergaulan yang semakin luas. Namun bagaimana dengan gambaran cita-citaku diatas??

Yups, gambaran cita-citaku diatas bukanlah karena tingkat realitas berfikir, atau pergaulan, namun lebih karena tingkat kesadaran dan kepahaman akan diriku sendiri, yups, sekarang aku lebih mengenal diriku sendiri :D .

Dulu memang aku memang sangat ingin menjadi seorang tentara, sejak SD, higga SMA, aku masih berkeinginan menjadi tentara, dan kedua orang tuaku mendukun aku akan hal itu, sangat mendukung, bahkan lebih tepatnya, menyuruh.

Sejak SD aku sudah dikenalkan dengan dunia militer, dengan berbagai cara, dengan cerita bagaimana "indahnya" dulu kehidupan ayahku yang sejak kecil hidup di lingkungan terntara, hingga bagaimana enaknya sebagai tentara.

Sedikit cerita tentang ayahku tercinta, beliau adalah sosok yang sangat aku hormati, walau sering berselisih paham dengan beliau, hehehe, beliau dulu pernah mendaftar sebagai tentara, namun gagal setelah perjuangan kerasnya, beliau gagal di bidang kesehatan mata, dan juga finansial, yups, ayahku menderita buta warna. Dan gagalnya di finansial, saat beliau harus membayar kan "uang pelicin" terakhir hingga harusnya bisa masuk, namun gagal, karenaaaa, karena memang Alloh tidak menggariskan Ayahku untuk menjadi Anggota TNI, hehehe.

Mungkin karena kegagalan ayahku inilah, hingga sejak kecil aku anak pertama beliau ini di gadang-gadang sebagai tentara di masa depannya, aku digadang-gadang bisa mewujudkan cita-cita ayahku yang tak terwujud, dan aku mau.

sejak sd aku terus menyenangi dunia masa depan sebagai tentara, aku bermain dengan teman-teman sebaya, dan mereka anak Tentara, aku sangat bahagia hingga aku sudah menetapkan masa depanku, menetapkan tujuan hidupku.


Semua Berubah Semenjak Negara Api Menyerang

Namun kenapa sekarang berubah? Kenapa cita-citaku berubah? heheheheh.

Bukan aku pesimis, atau aku durhaka kepada orang tuaku hingga aku tidak mau menuruti apa kemauan mereka, aku tidak lari dari rumah dan mengejar jalanku sendiri, sumpah, aku tidak se ekstrim itu dalam bertindak, aku masih waras.

Kenapa sekarang aku justru menjalani hidup sebagai mahasiswa, sebagai mahasiswa perguruan komputer di Yogyakarta, menjalani hidup dengan pilihanku, ya inilah pilihanku. bagaimana dengan tentara? bukannya itu juga pilihan ku waktu kecil?

Aku sadar, TNI bukanlah pilihanku, TNI adalah pilihan Ayahku, beliau yang sangat menginginkan aku menjadi Tentara, dan saat kecil, aku menurutinya, namun sekarang aku sadar akan kemauanku, aku sadar akan keinginanku sebenarnya, aku sadar dengan apa yang aku inginkan. Bukan Tentara, Bukan Militer, Namun................ Aku ingin sukses dengan jalan yang aku pilih, dengan jalan sendiri yang aku inginkan, aku ingin merubah takdir keluarga ku. AKU INGIN SUKSES DENGAN JALANKU SENDIRI...............

Aku sadar, bukannya aku takut akan kerasnya dunia militer, bukannya aku lari sebelum berperang, namun aku hanya sadar akan keinginan hatiku sebenarnya, aku sadar akan apa yang aku inginkan dan ingin aku lakukan.........


Hijrah ke London, eh Manchester


Mungkin temen-temen bertanya, apa hubungannya dengan vidio yang aku share di atas sana?? kenapa ga nyambung banget dengan tujuanku yang aku jabarkan panjang lebar di bawah ini? apa imam salah link ? hehehehhe.

bukan itu kawan, itulah tujuanku yang sebenarnya, itulah tempat yang aku anggap sebagai puncak karirku, puncak impianku. Puncak? yups, karena banyak impian dibawahnya yang ingin aku capai dulu, aku ingin menjadi asisten dosen, aku ingin jadi dosen, manajer, itpreneur, memiayai adikku sekolah, membiayai Ortu ku haji, mempunyai mobil, mempunyai rumah sendiri, mempunyai klub bola sendiri, dan mempunyai stadion bola sendiri dan keinginan lain yang mungkin setiap orang ingin dapatkan.


Namun keingian yang sama seperti keinginan orang lain, tidak lah spesial jika menjadi keinginan utama sebelum aku mati, karena itulah, keinginan spesial dan harus aku wujudkan sebelum aku mati adalah.......

IMAM AKAN PERGI KE INGGRIS, KE KOTA MANCHESTER, DAN KE STADION OLD TRAFFORD,-
















Terimakasih kepada Nidji dan Mr. Potato yang telah membuat vidio klip yang sangat indah dan sangat membangun impianku untuk pergi ke kota Manchester. 

Tulisan ini saya didikasikan untuk kegagalanku di masa depan, saat aku gagal dan terjatuh dalam karirku, dan saat itu aku membaca tulisan ini, aku akan sadar, bahwa kegagalan yang aku alami, adalah sebuah saat dimana jika aku bangkit dan melangkahkan kaki satu langkah saja, aku pasti akan tiba di Manchaster. pasti :D Imam Pasti Bisa :D



Kegagalan adalah saat yang harus terjadi, jika tidak sekarang, pastilah besok, tidak bisa dilepaskan, karena ini adalah bagian dari pembangunan jiwa yang sukses,- @Pemulihan_Jiwa




0 comments:

Post a Comment