Wednesday, February 27, 2013

MEJIKOM #Intro

Cerita Persahabatan ini, telah dimulai…..

Hidup tak akan pernah seindah dan sebahagia cerita film FTV, namun cerita indah itu, bersumber dari kehidupan nyata.

Entah bagaimana, entah dari mana, mungkin baru baru ini aku sadar, bahwa sebenarnya aku sudah mulai masuk dalam kehidupan bersahabat yang indah dan akan menjadi cerita persahabatan yang sangat menarik, silahkan anggap aku lebay, namun inilah yang sebenarnya terjadi :D

Kehidupan persahabatan memang tidak dimulai baru-baru ini saja, persahabatan sudah dimulai sejak kecil, sejak berumur 2 tahun pun aku sudah mempunyai sahabat, dan ke tahun-tahun berikutnya, kisah itu terus berjalan, namun aku berfikir, bahwa kisah persahabatanku dahulu itu terlalu monotone, kisah yang notabene sudah lama terjalin bahkan lebih awal terjalin, terkesan membosankan dan terkesan tidak menarik.

Sudah sejak jaman SD, aku menganal apa itu teman, ingat, teman, bukan sahabat, ada perbedaan teman dan sahabat yang mungkin akan di jelaskan di cerita yang lain. Hehehe. Teman zaman SD dahulu, iya memang indah, kisah pertemanan masa kecil yang sangat indah menurutku, aku masih ingat setiap detik aku berkelahi dengan Eri sahabat ku yag pertama, yang akhirnya aku menjadi teman dia setelah aku mencoba meminta maaf, meminta maaf untuk anak kecil itu termasuk luar biasa, ya walaupun alasanku meminta maaf karena besar hati waktu itu, emmm, lebih karena aku selalu kalah dan selalu menangis setelah berkelahi atau ejek-ejek kan dengan Eri, hehehe. Namun akhirnya, aku bisa bersahabat dengan dia, Eri Setiadi, entah dimana kamu sekarang Er, namun aku selalu ingat kalau aku sealu makan siang dirumahmu saat istirahat (Jiwa anak kos/numpang makan sudah tertanam sejak kecil). Hehehe.

Emmm. SMP, di masa SMP aku tergolong orang yang pendiam, terlalu polos. Sahabat? Belum, aku belum menemukan sahabat, masih teman yang aku temukan, yak arena mungkin tidak ada kisah yang bisa membuat itu menjadi sebuah persahabatan. Kalau teman, aku banyak mempunyai teman saat SMP, namun ya itu, aku tidak akrab dengan mereka, aku lebih mendekati mereka saat aku butuh, saat mau ke kantin, ke wc, bahkan saat boloh pelajaran Bahasa Inggris, hehehe.

SMA? Emmmm, mungkin aku sudah mulai menemukannya disini, namun masih belum sempurna, yups, kenapa belum sempurna, disini aku mempunyai banyak sekali teman, mungkin Karena kita yang semakin dewasa dan merasa semakin membutuhkan, sehingga pertemanan itu muncul dengan sendirinya, atau mungkin juga SMA adalah titik puncak kepopularitassanku XD sehingga aku banyak dikenal dan banyak yang ingin berteman denganku. Hahahaha.

And here, Kuliah, inilah yang ingin aku ceritakan sebelumnya, iya cerita diatas itu hanyalah sebuah menu pembuka, iya anggap saja itu anakah pudding salak sebelum ayam bakar suhar*ti, hehehehe.

Jujur saja, aku orang yang selalu sendiri, mungkin aku pernah menceritakan bagaimana aku mendaftar kuliah di STMIK Amikom itu sendiri, memulai hidup di kampus sendiri tanpa satupun teman masa SMA (masa Jaya), semuanya mulai dari 0, namun adakalanya, 0 itu lebih sempurna dari pada 8263562365712085606512, karena apa? Karena memulai dari awal, bisa menghapus kesalahan yang pernah dialami, dan membuat kesalahan itu tidak terjadi lagi.

Ada yang aneh saat aku kuliah ini, yups, semacam garis Tuhan yang sangat indah bila aku telusuri, dimana saat aku mendaftar dan kuliah umum, mendapat teman, namun akhirnya temanku gagal masuk, dan ga jadi berteman karena jarang contact, saat PSU (kuliah 1 minggu pertama) dapat juga teman, sempat akrab dengan mereka, namun akhirnya ada yang tidak sekelas, ada juga yang tidak akrab karena beda spesies. Saat ospek mendapat 1 teman sangat akrab dari Madura, Ujing, namun akhirnya juga dipisahkan oleh pembagian kelas yang berbeda, yang akhirnya aku sadar bahwa style nya ga aku banget, hehehehe.

Dan di kelas, aku mulai mencari teman, mulai beradaptasi, mulai bersosialisasi, mulai melihat mana cewe yang seksi, eh cantik. Hehehehe. Namun pertama aku mulai dekat dengan beberapa teman, cowo, dia adalah Aan dan Azis, hmmmm, andai panggilanku Agung bukan Imam, mungkin kalau kita bertiga berjalan bareng akan disebut pasangan baterai remot TV, iya, AAA.

Namun pada akhirnya setelah seleksi alam yang ketat dan juga amazing bahkan tidak terduga, di awali dari masalah hingga hal-hal yang bahkan tidak pas untuk menjadi suatu penyebab timbulnya persahabatan, hehehe, akhirnya geng sahabat pertamaku sepanjang aku keren ini terbentuk, hehehe, iya, geng pertamaku, mungkin pernah dijelaskan di crita yang lalu kalau aku orang yang paling tidak suka menjadi anggota geng, entah aku berfikir kalau anggota geng itu harus punya motor gede, harus menggunakan jaket kulit hitam, harus berambut gondrong, kulit putih, ganteng, senyum manis dan yang paling enggak gu bange, dompet tebel (aku adalah spesies makhluk dompet ketebalan 3 cm/ MKD3CM)

Dan akhirnya aku kenal dan bisa diterima dengan baik oleh mereka, iya criteria aku diterima baik si aku ukur sendiri, saat aku bisa membuat mereka tersenyum dan aku selalu boleh hutang sama mereka, aku anggap aku diterima, cukup itu. Hahahaha.

Dan mereka adalah, Aan, Azis, Didik, Imaniar, Dwi, Nindy, Nuzumul, hmmmm, kalau sama aku pas mungkin 4 cewe 4 cowo. Hehehe, jangan protes kenapa pakai mungkin!

Ku baru kenal dengan mereka tidak lebih dari ya katakanlah 6 bulan kotor, 1 semester penuh, namun inilah yang kadang membedakan antara teman dan juga sahabat, teman, walau terjalin dalam waktu yang lama, kadang kala masih tetap hambar, namun sahabat, hanya membutuhkan 5 menit untuk merasa seperti kenal dalam waktu 300 detik, hehehe. Banyak hal yang bisa terjadi dalam 5 menit kehidupanmu, kalau kamu tidak menghabiskannya hanya untuk kencing di kamar mandi.

Inilah kita, aku baru kenal dengan mereka, namun sambutan mereka kepadaku sudah membuat aku merasa nyaman, sudah membuat aku merasa di akui keberadaanku, aku butuh mereka, dan mereka butuh aku, itulah sahabat, mungkin si factor lain kenapa kita bersahabat karena berasal dari 1 spesies dan 1 kehidupan atau tingkat ekonomi yang sama, dan setelah aku piker, dompet mereka juga ga lebih tebel dari buku saku pramuka, hahaha.

Entah mengapa, aku merasa apa yang sudah dilalui dalam persahabatan ini, seperti main bareng, jalan-jalan keliling jogja, ngabisin kiriman empek-empek si Dwi, hingga yang baru saja terjadi adalah, makan siang bareng, dengan masak sendiri, bahkan lebih parahnya, nasi bawa sendiri, iya, aku sempet mencongkol ricecooker ku dari singgah sananya di pojokan kamar, untuk kita kepung bareng-bareng, hahaha, amazing, iya aku sempet berfikir, seperti inikah yang namanya bersahabat? Inikah yang diceritakan di buku AKD atau buku tentang persahabatan anak kos satu spesies? Hehehe, aku beruntung bisa mengalaminya, aku beruntung kenal dengan kalian semua :’)

And then, aku menganggap kisah persahabatan ini adalah salah satu dari puzzle kisah indah yang patut aku kenang dan aku baca kelak saat aku tua, dan semua puzzle dari kehidupan ku aku abadikan di blog ini, dan cerita persahabatan ini lah cerita yang aku yakin bakal menegangkan dan aku bakal blak-blak kan menceritakannya, karena ini adalah kisah indah yang patut aku abadikan.





Dan, cerita ini baru dimulai, emmmm, aku namai saja cerita ini dengan #MEJIKOM (Sahabat Sama Nasib Dan Spesies dari Amikom) 
*nb: Jangan Protes untuk nama mejikom ini, apalagi untuk korban di dalam cerita :P






SAHABAT ADALAH KITA, DAN MASA DEPAN SUKSES ADALAH MILIK KITA YANG MEMPUNYAI SAHABAT :’)

Ini Personilnya:

 

Didik, Aan, Aziz, AFGAN

Mejikom :D

1 comment: