Wednesday, February 27, 2013

STMIK AMIKOM Yogyakarta

 
Dunia Information Technology (IT) berkembangan sangat pesat sejak awal dekade kini. Semua aspek dalam kehidupan tidak bisa lepas dari teknologi, mulai dari yang paling sederhana seperti keperluan rumah tangga hingga yang paling kompleks ke dunia bisnis atau pekerjaan. Bahkan pemanfaatan teknologi bisa menjadi kunci sukses dari sebuah usaha.

Peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari bahkan menjadi peran yang vital, dan sangat diperlukan. Teknologi yang awalnya di kembangkan untuk memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, semakin nyata dengan banyaknya penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, bidang komunikasi, kesehatan, pengolahan data, dan juga bidang-bidang lain yang bersifat vital.

Dengan terus berkembangnya teknologi, seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia untuk mampu bertahan di kehidupan ini, maka kita sebagai SDM generasi muda harus faham, mengerti bahwa perkembangan teknologi ini penting untuk di ikuti, bahkan di pelajari dan kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kita dan orang lain.


Tidak semua orang tahu akan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi, kebanyakan dari generasi muda lebih untuk mengikuti trend teknologi tanpa tahu fungsi sebenarnya dari trend yang mereka ikuti. Tidak semua trend itu baik dan patut untuk diikuti, namun semua perkembangan teknologi tidak akan rugi jika selalu diikuti dan dipelajari.

Banyak bidang pekerjaan dewasa ini yang memerlukan SDM yang paham akan Teknologi, bahkan menguasai teknologi demi menunjang ke efisiensian sebuah bidang pekerjaan tersebut untuk menyelesaikan pekerjannya. Tidak bisa sebuah usaha atau pekerjaan tidak mengikuti perkembangan teknologi, atau bahkan tidak paham akan kebutuhan konsumennya yang semakin kompleks, di bidang ini, teknologi berperan sangat penting untuk menyediakan dan mempermudah strategi untuk melayani konsumen dan membuat sebuah usaha semakin maju.

Banyak perusahaan yang mengeluh akan kondisi ini, banyak SDM generasi muda yang cerdas akan teori, pengetahuan dan bahkan pemahaman konsep dari sebuah bidang pekerjaan di perusahaan tersebut. Namun mereka kurang faham akan perkembangan teknologi dan juga pentingnya teknologi untuk mempermudah pencapaian tujuan dari perusahaan atau bidang pekerjaan yang lain. Bahkan bukan hanya kecakapan dalam tekhnologi, keprofesionalitas pekerja dalam pekerjaan juga banyak yang dikeluhkan oleh perusahaan atau bidang usaha. Seolah mereka hanya mengerti konsep tertulis nya, tidak bisa cara mengimplementasikannya dan tidak tahu apa saja yang teknologi bisa lakukan untuk mempermudah usaha mereka.

STMIK Amikom Yogyakarta, sebagai salah satu perguruan swasta terbaik di Indonesia, dan bergerak di bidang Teknologi Informasi (IT) menyediakan apa yang dibutuhkan dan penyelesain dari apa yang dikeluhkan oleh para Perusahaan dan bidang pekerjaan lain tersebut. Berbasis Teknologi informasi komputerisasi dalam pembelajarannya, dan mendidik mahasiswanya dengan pengetahuan teknologi serta pemanfaatannya di dunia kerja.

STMIK Amikom Yogyakarta, dengan visi menjadi perguruan tinggi komputer terbaik di asia tenggara, dan motto “unggul dalam trend tekhnologi” ini selalu berada di garis terdepan dalam hal pengetahuan tekhnologi serta pemafaatannya di dunia pekerjaan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa perguruan tinggi komputer ini adalah perguruan tinggi komputer swasta favorit untuk para mahasiswa barunya, bahkan ada sekitar 5000 mahasiswa baru yang mendaftar dan hanya sekitar 1500 mahasiswa baru yang diterima.

Seolah STMIK Amikom Yogyakarta menjawab apa yang dikeluhkan oleh dunia kerja akan kebutuhan mereka akan tenaga kerja yang menguasai teknologi, bahkan tahu pemanfaatannya untuk mempermudah semua pekerjaan sehari-hari. Dan tidak hanya sumber tenaga kerja dengan kecakapan teknologi lah yang di bentuk oleh Amikom Yogyakarta, bahkan Amikom Yogyakarta juga mengajarkan tentang Profesionalitas kerja dengan mewajibkan mahasiswa-mahasiswi nya menggunakan dasi di setiap perkuliahan. Penggunaan dasi ini ditujukan untuk membangun jiwa professional dari penampilan.


 
Tidak hanya professional di penampilan saja yang dididik oleh Amikom Yogyakarta, pembangunan karakter professional mahasiswa juga diterapkan, bahkan sejak awal para mahasiswa masuk perkuliahan, dengan mata kuliah “Etika Profesi” atau lebih dikenal dengan PSU (Pelatihan Super Unggul) akan membangun mental professional para mahasiswa sejak awal, bahkan sebelum ospek dilaksanakan.

Dengan semua yang telah di kembangkan oleh STMIK Amikom Yogyakarta untuk tujuan memcetak peserta didik yang berkemampuan teknologi serta berjiwa Profesional, adalah factor utama yang membuat Amikom mendapat banyak penghargaan bukan hanya dari dalam negri, bahkan dunia internasional juga mengakui kehebatan sistem pendidikan Amikom ini. Tercatat sudah 14 International Award yang telah berhasil didapat oleh STMIK Amikom Yogyakarta, dan akan terus bertambah sesuai dengan prestasi yang akan ditunjukkan oleh mahasiswa STMIK Amikom sendiri. 
 
 
 
 
*nb: Artikel ini buatan saya sendiri, saya juga mengirimkannya sebagai salah satu syarat pendaftaran Public Releationship STMIK Amikom Yogyakarta. semoga saya diterima, Amin :D
Posted on 11:08 PM | Categories:

MEJIKOM #Intro

Cerita Persahabatan ini, telah dimulai…..

Hidup tak akan pernah seindah dan sebahagia cerita film FTV, namun cerita indah itu, bersumber dari kehidupan nyata.

Entah bagaimana, entah dari mana, mungkin baru baru ini aku sadar, bahwa sebenarnya aku sudah mulai masuk dalam kehidupan bersahabat yang indah dan akan menjadi cerita persahabatan yang sangat menarik, silahkan anggap aku lebay, namun inilah yang sebenarnya terjadi :D

Kehidupan persahabatan memang tidak dimulai baru-baru ini saja, persahabatan sudah dimulai sejak kecil, sejak berumur 2 tahun pun aku sudah mempunyai sahabat, dan ke tahun-tahun berikutnya, kisah itu terus berjalan, namun aku berfikir, bahwa kisah persahabatanku dahulu itu terlalu monotone, kisah yang notabene sudah lama terjalin bahkan lebih awal terjalin, terkesan membosankan dan terkesan tidak menarik.

Sudah sejak jaman SD, aku menganal apa itu teman, ingat, teman, bukan sahabat, ada perbedaan teman dan sahabat yang mungkin akan di jelaskan di cerita yang lain. Hehehe. Teman zaman SD dahulu, iya memang indah, kisah pertemanan masa kecil yang sangat indah menurutku, aku masih ingat setiap detik aku berkelahi dengan Eri sahabat ku yag pertama, yang akhirnya aku menjadi teman dia setelah aku mencoba meminta maaf, meminta maaf untuk anak kecil itu termasuk luar biasa, ya walaupun alasanku meminta maaf karena besar hati waktu itu, emmm, lebih karena aku selalu kalah dan selalu menangis setelah berkelahi atau ejek-ejek kan dengan Eri, hehehe. Namun akhirnya, aku bisa bersahabat dengan dia, Eri Setiadi, entah dimana kamu sekarang Er, namun aku selalu ingat kalau aku sealu makan siang dirumahmu saat istirahat (Jiwa anak kos/numpang makan sudah tertanam sejak kecil). Hehehe.

Emmm. SMP, di masa SMP aku tergolong orang yang pendiam, terlalu polos. Sahabat? Belum, aku belum menemukan sahabat, masih teman yang aku temukan, yak arena mungkin tidak ada kisah yang bisa membuat itu menjadi sebuah persahabatan. Kalau teman, aku banyak mempunyai teman saat SMP, namun ya itu, aku tidak akrab dengan mereka, aku lebih mendekati mereka saat aku butuh, saat mau ke kantin, ke wc, bahkan saat boloh pelajaran Bahasa Inggris, hehehe.

SMA? Emmmm, mungkin aku sudah mulai menemukannya disini, namun masih belum sempurna, yups, kenapa belum sempurna, disini aku mempunyai banyak sekali teman, mungkin Karena kita yang semakin dewasa dan merasa semakin membutuhkan, sehingga pertemanan itu muncul dengan sendirinya, atau mungkin juga SMA adalah titik puncak kepopularitassanku XD sehingga aku banyak dikenal dan banyak yang ingin berteman denganku. Hahahaha.

And here, Kuliah, inilah yang ingin aku ceritakan sebelumnya, iya cerita diatas itu hanyalah sebuah menu pembuka, iya anggap saja itu anakah pudding salak sebelum ayam bakar suhar*ti, hehehehe.

Jujur saja, aku orang yang selalu sendiri, mungkin aku pernah menceritakan bagaimana aku mendaftar kuliah di STMIK Amikom itu sendiri, memulai hidup di kampus sendiri tanpa satupun teman masa SMA (masa Jaya), semuanya mulai dari 0, namun adakalanya, 0 itu lebih sempurna dari pada 8263562365712085606512, karena apa? Karena memulai dari awal, bisa menghapus kesalahan yang pernah dialami, dan membuat kesalahan itu tidak terjadi lagi.

Ada yang aneh saat aku kuliah ini, yups, semacam garis Tuhan yang sangat indah bila aku telusuri, dimana saat aku mendaftar dan kuliah umum, mendapat teman, namun akhirnya temanku gagal masuk, dan ga jadi berteman karena jarang contact, saat PSU (kuliah 1 minggu pertama) dapat juga teman, sempat akrab dengan mereka, namun akhirnya ada yang tidak sekelas, ada juga yang tidak akrab karena beda spesies. Saat ospek mendapat 1 teman sangat akrab dari Madura, Ujing, namun akhirnya juga dipisahkan oleh pembagian kelas yang berbeda, yang akhirnya aku sadar bahwa style nya ga aku banget, hehehehe.

Dan di kelas, aku mulai mencari teman, mulai beradaptasi, mulai bersosialisasi, mulai melihat mana cewe yang seksi, eh cantik. Hehehehe. Namun pertama aku mulai dekat dengan beberapa teman, cowo, dia adalah Aan dan Azis, hmmmm, andai panggilanku Agung bukan Imam, mungkin kalau kita bertiga berjalan bareng akan disebut pasangan baterai remot TV, iya, AAA.

Namun pada akhirnya setelah seleksi alam yang ketat dan juga amazing bahkan tidak terduga, di awali dari masalah hingga hal-hal yang bahkan tidak pas untuk menjadi suatu penyebab timbulnya persahabatan, hehehe, akhirnya geng sahabat pertamaku sepanjang aku keren ini terbentuk, hehehe, iya, geng pertamaku, mungkin pernah dijelaskan di crita yang lalu kalau aku orang yang paling tidak suka menjadi anggota geng, entah aku berfikir kalau anggota geng itu harus punya motor gede, harus menggunakan jaket kulit hitam, harus berambut gondrong, kulit putih, ganteng, senyum manis dan yang paling enggak gu bange, dompet tebel (aku adalah spesies makhluk dompet ketebalan 3 cm/ MKD3CM)

Dan akhirnya aku kenal dan bisa diterima dengan baik oleh mereka, iya criteria aku diterima baik si aku ukur sendiri, saat aku bisa membuat mereka tersenyum dan aku selalu boleh hutang sama mereka, aku anggap aku diterima, cukup itu. Hahahaha.

Dan mereka adalah, Aan, Azis, Didik, Imaniar, Dwi, Nindy, Nuzumul, hmmmm, kalau sama aku pas mungkin 4 cewe 4 cowo. Hehehe, jangan protes kenapa pakai mungkin!

Ku baru kenal dengan mereka tidak lebih dari ya katakanlah 6 bulan kotor, 1 semester penuh, namun inilah yang kadang membedakan antara teman dan juga sahabat, teman, walau terjalin dalam waktu yang lama, kadang kala masih tetap hambar, namun sahabat, hanya membutuhkan 5 menit untuk merasa seperti kenal dalam waktu 300 detik, hehehe. Banyak hal yang bisa terjadi dalam 5 menit kehidupanmu, kalau kamu tidak menghabiskannya hanya untuk kencing di kamar mandi.

Inilah kita, aku baru kenal dengan mereka, namun sambutan mereka kepadaku sudah membuat aku merasa nyaman, sudah membuat aku merasa di akui keberadaanku, aku butuh mereka, dan mereka butuh aku, itulah sahabat, mungkin si factor lain kenapa kita bersahabat karena berasal dari 1 spesies dan 1 kehidupan atau tingkat ekonomi yang sama, dan setelah aku piker, dompet mereka juga ga lebih tebel dari buku saku pramuka, hahaha.

Entah mengapa, aku merasa apa yang sudah dilalui dalam persahabatan ini, seperti main bareng, jalan-jalan keliling jogja, ngabisin kiriman empek-empek si Dwi, hingga yang baru saja terjadi adalah, makan siang bareng, dengan masak sendiri, bahkan lebih parahnya, nasi bawa sendiri, iya, aku sempet mencongkol ricecooker ku dari singgah sananya di pojokan kamar, untuk kita kepung bareng-bareng, hahaha, amazing, iya aku sempet berfikir, seperti inikah yang namanya bersahabat? Inikah yang diceritakan di buku AKD atau buku tentang persahabatan anak kos satu spesies? Hehehe, aku beruntung bisa mengalaminya, aku beruntung kenal dengan kalian semua :’)

And then, aku menganggap kisah persahabatan ini adalah salah satu dari puzzle kisah indah yang patut aku kenang dan aku baca kelak saat aku tua, dan semua puzzle dari kehidupan ku aku abadikan di blog ini, dan cerita persahabatan ini lah cerita yang aku yakin bakal menegangkan dan aku bakal blak-blak kan menceritakannya, karena ini adalah kisah indah yang patut aku abadikan.





Dan, cerita ini baru dimulai, emmmm, aku namai saja cerita ini dengan #MEJIKOM (Sahabat Sama Nasib Dan Spesies dari Amikom) 
*nb: Jangan Protes untuk nama mejikom ini, apalagi untuk korban di dalam cerita :P






SAHABAT ADALAH KITA, DAN MASA DEPAN SUKSES ADALAH MILIK KITA YANG MEMPUNYAI SAHABAT :’)

Ini Personilnya:

 

Didik, Aan, Aziz, AFGAN

Mejikom :D

Monday, February 18, 2013

Tanda Rinduku padamu, IBU.

Tanda Rinduku Padamu, Ibu.

Terhitung sudah 18 Tahun aku dirumah, menjalai kehidupan monotone, masih bergantung pada orang tua, khususnya Ibuku. Bisa dibilang aku adalah orang yang selalu dimanja oleh ibuku, dimanja dalam arti lain, bukan menuruti semua yang aku inginkan, tapi memberikan cara bagaimana aku mendapatkan apa yang aku inginkan, begitulah sosok ibu dimataku selama 18 tahun aku di sampingnya. 

Aku adalah orang yang tidak bisa lepas jauh dari rumah, untuk main malam Hari pun tidak pernah, bukan takut, tapi rasa malas karena sudah terlalu nyaman dirumah, suasana nyaman yang selalu diberikan oleh kedua orang tuaku di rumah. Sebagai anak cowok pertama, bisa dibilang manja, karena baru saat kelas 2 SMA aku berani main keluar malam, itu pun karena ajakan dan paksaan teman-teman. 

Sebenarnya kehidupan dirumah tidaklah senyaman yang selalu dipikirkan, setidaknya rasa itu di mulai sejak aku lulus SMA, yah, setelah lulus SMA aku tidak langsung melanjutkan kehidupan di luar rumah, masih banyak pertimbangan yang membuat aku menunggu 1 tahun untuk melanjutkan sekolah. 

Berada di rumah dalam waktu 1 tahun tanpa kegiatan sekolah atau pun lain sebagainya adalah hal yang bisa membuat tumbuh lumut di kepala ini, sangat membosankan, sangat lama, kehidupan selalu terjadi seperti itu, dan terulang kembali di esok paginya. Mencuci, menjemur, menyapu rumah, mengurus adik, aku sempat berfikir aku menjadi pembantu di rumah, itu lah salah satu penyebab aku ingin segera keluar dari rumah, ingin segera mencoba melanjutkan hidup, diluar rumah. 

Sampai pada suatu hari,
Posted on 7:54 PM | Categories:

Sunday, February 17, 2013

Pok Tunggal : Beautiful Beach Where The Wind Blow

Kegiatan libur semester yang terjadi di awal bulan, memang akan sangat menguntungkan dan juga membahagiakan, hehehe, momen ini seperti mendapat kesempatan untuk menikmati seteguk cola dingin saat cuaca panas, dan cezzzzz. hehehhe.

Salah satu pulihan yang tepat untuk berekreasi di daerah Jogja adalah pergi ke Pantai, iya Pantai, aku memang anak pantai, tapi aku akui saja kalau pantai di wonosari berbeda jauh dengan pantai yang ada di, ehm ehm, Kebumen, hehehehe.

Dan liburan kali ini, di selenggaraka dengan beberapa temen 1 kelas Kampus ku, iya temen-temen satu nasib mungkin, satu level, satu perjuangan, dan juga satu ukuran ketebalan dompet yang hanya 4cm. Sekalian sambil memper erat persaudaraan sesama spesies di kelas ini, dan juga itung-itung memanjakan mata setelah 1 semester hanya berkutat di depan layar proyektor, memanjakan suasana yang satu semester tidak bisa jauh dari segitiga bermuda (Kos, Kampus, Burjo).

Dan dengan beberapa